Minggu, 04 Januari 2009

Dasar Pemikiran

Salam Sejahtera.., Selamat Tahun Baru 2009, semoga kita selalu dalam keadaan bahagia, sejahtera dan selalu dalam barokah Allah SWT.amien! Para pembaca yang saya hormati, penting kiranya buat saya untuk membuat dasar pemikiran yang nantinya akan mengarah kepada persoalan yang hendak saya bahas.
Berkaitan dengan pencalonan legislatif pemilu 2009. Saya hendak memberikan sedikit aspirasi dan pemikiran saya, sehingga para pembaca blog ini dapat memberikan saran ataupun perhatian terhadap keadaan sekitar kita yang tentunya akan mempengerahui kelangsungan kehidupan kita.

Permasalahan
Akhir-akhir ini, kita selalu dihadapi dengan kegelisahan dan juga ketidaktentuanya ekonomi yang mengakibatkan banyaknya penganguran, krisis minyak bumi dan kejahatan yang semakin hari semakin meningkat. Tak heran apabila kita melihat kepersoalan krisis ekonomi dunia. Krisis ini memang tidak hanya terjadi di negeri kita saja, namun hal ini juga terjadi di luar negeri khususnya daerah Eropa. Bayangkan saja. Kita ambil contoh nyata seperti sebuah bank yang biasanya tempat kita meminjam uang untuk biaya hidup sehari-hari sudah tidak mampu lagi mengeluarkan pinjaman ataupun uang dalam bentuk tunai. Hal ini lah yang terjadi, dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada negeri kita. Bank tutup, maka penganguran akan banyak, kebutuhan untuk hidup akan sulit.
Solusi
Melihat kondisi tersebut hendaknya kita menyadari, hal yang sedang terjadi bukanlah tidak ada pemecahannya, namun hanya sebagaian kecil orang yang peduli dengan hal itu. Seandainya para pengusaha mampu membantu perekonomian, dan para elite tidak hanya mementingkan kepentingannya sendiri, sudah pasti hal ini bisa teratasi. Seperti Minyak bumi. Negeri kita kaya akan hasil minyak buminya, namun mengapa untuk mendapatkan bahan bakar haruslah mahal dan sulit.? jawaban ini bisa anda renungkan.
Disisi lain, apabila anda melihat banyak sekali pengangguran yang ada disekliling anda, sehingga hanya sebagian orang yang beruntung saja yang bisa menikmati lapangan pekerjaan, hal itupun terkadang tidak menjajikannya untuk hidup yang layak. Apakah ini harus selalu terjadi di negeri kita!. Saya yakin, seandainya partai Indonesia Sejahtera akan memiliki kedudukan dalam pemerintahan, Mudah-mudahan semua ini akan menjadi lebih baik. mengapa demikian. Tentunya di dalam partai Indonesia Sejahtera, kami memiliki strategi khusus dalam meningkatkan perekonomian rakayat. Dalam penggerakan ini sudah pernah terbukti dan terwujud di dalam sebuah perusahan ternama milik ketua partai kami. Jadi kami yakin dengan dukungan dan kepercayaan dari anda, kami akan bersama-sama meberikan yang terbaik buat kita semua rakyat Indonesia.
Salam PIS
v-Marisa-v

OTONOMI DAERAH DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Pemekaran Daerah Turunkan Kesejahteraan Rakyat
Kamis, 28 September 2006
Hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan pemekaran daerah berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Menurut peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Wijaya, pemekaran daerahseharusnya meningkatkan kesejahteraan daerah lama dan baru. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. "Kegiatan ekonomi menurun dan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi," katanya kemarin. Berdasarkan penelitian pemekaran empat provinsi menjadi delapan provinsi, kata Wijaya, terjadi perbedaan struktur ekonomi daerah baru dan lama. Provinsi yang dimekarkan tersebut adalah Sumatera Selatan dan Bangka-Belitung, Jawa Barat dan Banten, Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta Maluku dan Maluku Utara. Penelitian dilakukan dengan cara menghitung tren struktur perekonomian empat provinsi lama (Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku) pada 2000-2004. Kemudian, kata Wijaya, data perekonomian yang baru dan lama pada provinsi-provinsi tersebut diperbandingkan. Besaran tren ekonomi yang diamatimeliputi pendapatan domestik regional bruto, pendapatan per kapita, konsumsi masyarakat, pembentukan modal tetap, tingkat ekspor, dan angka pengangguran. Hasilnya, kata Wijaya, secara umum kegiatan ekonomi cenderung menurun atauterjadi perlambatan setelah pemekaran. Penyebabnya, setelah pemekaran, kerjasama ekonomi masyarakat justru melemah, skala produksi mengecil, dan persaingan antar daerah menguat. Akibatnya, biaya ekonomi membesar dan lokasi geografis kurang mendukung kegiatan ekonomi. Kesejahteraan masyarakat juga menurun akibat perlambatan kegiatan ekonomimasyarakat. Kondisi ketenagakerjaan setelah pemekaran provinsi justru lebih buruk dibanding sebelum pemekaran. Berdasarkan temuan tersebut, kata Wijaya, LIPI menyarankan pemerintahmenghentikan pemekaran daerah. "Harus ada diskusi publik sebelumnya. Sebab, bisasaja pemekaran hanya ambisi segelintir elite," ujarnya.Dia menjelaskan pemekaran daerah yang terjadi di Indonesia berbanding terbalikdengan yang terjadi di Eropa. Di Eropa, provinsi-provinsinya digabungkan agarlebih efisien untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Sumber : Koran Tempo (20 September 2006)

Sumatera Selatan

Propinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 99.888,28 kilometer persegi di pulau Sumatra, Indonesia bagian Barat yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa pada 10 - 40 derajat lintang Selatan dan 102 - 108 derajat Bujur Timur.

Bagian daratan propinsi ini berbatasan dengan propinsi Jambi di sebelah Utara. propinsi Lampung di Selatan dan propinsi Bengkulu di bagian Barat. Sedang di bagian Timur berbatasan dengan pulau Bangka dan Belitung Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad 712 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika. Disamping itu, Sumatra Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batanghari Sembilan. karena di kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu, yakni: sungai Musi, Ogan, Komering, Lematang, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko dan Lalan serta puluhan lagi cabang-cabangnya.

Iklim
Wilayah ini beriklim tropis dan basah. Sepanjang tahun propinsi ini hanya dipengaruhi oleh dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Suhu udaranya bervariasi antara 24,7 sampai 32,9 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban udara berkisar antara 82% sampai 88%. Musim Hujan Relatif jatuh pada bulan Oktober sampai bulan April. Variasi curah hujan berkisar antara 2.100 mm sampai 3.264 mm. Biasanya bulan Desember merupakan bulan curah hujan paling banyak. Sedangkan musim kemarau biasanya dimulai bulan Juni sampai bulan September.

SEJARAH SUMATERA SELATAN
Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, ; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah ; Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

SOSIAL
Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.
Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan. Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain. Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan. Seperti halnya dengan provinsi lain yang ada di Sumatera Selatan dibagi habis menjadi kabupaten dan kota. Kabupaten / kota dibagi menjadi kecamatan - kecamatan dibagi lagi menjadi desa - desa dan kelurahan. Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343. Dan Jumlah kecamatan sebanyak 149 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29 %). Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat setiap aparat pemerintahan Sumatera Selatan menegakkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab. Ciri khas dari pemerintah seperti ini adalah efektif, efisien, transparan, partisipatif, responsif dan \'accountable\' dengan indikasi terjalin satu sama lain.


S U K U
Penduduk Sumatera Selatan sebesar 6,7 juta jiwa dengan Penduduk asli Sumatera Selatan terdiri dari kelompok - kelompok etnis dengan barbagai bahasa dan logat bahasa lokal. Kelompok - kelompok etnis dan suku dimaksud adalah Palembang, Ogan, Komering , Semendo, Pasemah, Gumai, Lintang, Musi Rawas, Meranjat, Kayu Agung, Ranau, Kisam dan lain-lain. Semua kelompok etnis tersebut taerjalin satu sama lain dalam hubungan social termasuk dan kelompok - kelompok pendatang dan orang asing. Bahkan hubungan antara etnik dilakukan melalui perkawinan. Masing - masing kelompok etnik atau suku memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing kelaompok etnis Sumatra Selatan memiliki perbedaan dan kesamaan baik dalam seni maupun kebudayaan. Mayoritas penduduk Sumatera Selatan beragama Islam yang juga mempengaruhi adat istiadat dan kebiasaan serta kehidupan sehari - hari mereka. Hari - hari Raya Islam dirayakan dengan khusuk, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulud Nabi, Isra' Mi'raj dan Nuzzulul qur'an. Masjid dan tempat temapt ibadah lainnya terdapat dimana-mana

PEMERINTAHAN
Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 (sepuluh) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten / Kota tersebut sebagai berikut :

Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)
Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura)
Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua)
Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung)
Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim)
Kab. Lahat ( Ibukota Lahat)
Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau)
Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu)
Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai)
Kota Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)
Kota Palembang ( Ibukota Palembang)
Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam)
Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau)
Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih